TUGAS SOFTSKILL AUDIT SISTEM
INFORMASI
RESIKO YANG MENYEBABKAN PROSEDUR AUDIT GAGAL
A
|
Pengertian
|
Apa saja
risiko yang dihadapi auditor dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan? Dalam suatu penugasan audit, auditor selalu dihadapkan
dengan yang namanya risiko audit. Walaupun suatu laporan keuangan yang
disusun oleh perusahaan tidak diaudit, selalu ada risiko yang melekat dalam
laporan keuangan tersebut.
SPAP PSA Seksi 312 mendefinisikan
risiko audit sebagai risiko yang timbul karena auditor tanpa disadari tidak
memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan
yang mengandung salah saji material.
Dalam pelaksanaan audit atas
laporan keuangan sebuah perusahaan, di samping risiko audit, auditor juga
akan menghadapi risiko lainnya seperti risiko kerugian praktek profesionalnya
akibat dari tuntutan pengadilan, publikasi negatif, atau peristiwa lain yang
mungkin timbul berkaitan dengan audit atas laporan keuangan yang dilakukan.
Oleh karena itu, auditor harus
selalu mempertimbangkan faktor risiko audit baik dalam tahap perencanaan
audit, perancangan prosedur audit maupun dalam tahap evaluasi kewajaran
penyajian laporan keuangan perusahaan.
SPAP SA Seksi 312 mengharuskan
auditor untuk selalu merencanakan auditnya sedemikian rupa, sehingga risiko
audit dapat dibatasi pada tingkat yang rendah, yang menurut pertimbangan
profesionalnya, memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan.
|
|
B.
|
Jenis Resiko
Audit
|
Risiko audit dapat dibagi menjadi
tiga jenis yaitu:
Adalah kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi
terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat
pengendalian yang terkait (maksudnya bahwa risiko bawaan timbul dengan asumsi
pengedalian intern dalam perusahaan tidak ada. Jika sekiranya pengendalian
intern dalam perusahaan memadai serta efektif dalam pelaksanaannya dengan
sendirinya risiko bawaan akan dapat diminimalisasi). Risiko salah saji
demikian adalah lebih besar pada saldo akun atau golongan transaksi tertentu
dibandingkan dengan yang lain. Sebagai contoh, perhitungan yang rumit lebih
mungkin disajikan salah jika dibandingkan dengan perhitungan yang sederhana.
Uang tunai dalam perusahaan lebih mudah dicuri daripada persediaan. Suatu
akun dalam laporan keuangan yang berasal dari estimasi akuntansi cenderung
mengandung risiko yang lebih besar dibandingkan dengan akun yang sifatnya
relatif rutin dan berisi data faktual. Perusahaan yang bergerak dalam bidang
industri yang memproduksi barang-barang hi-tech seperti misalnya handphone
akan lebih berisiko terjadinya penumpukan persediaan yang usang karena tidak
sesuai lagi dengan tuntutan pasar.
Adalah risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat
terjadi dalam suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat
waktu oleh pengendalian intern entitas. Risiko ini merupakan fungsi
efektivitas desain dan operasi pengendalian intern untuk mencapai tujuan
entitas yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan entitas. Beberapa
risiko pengendalian akan selalu ada karena keterbatasan bawaan dalam setiap
pengendalian intern.
Adalah risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah
saji material yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko deteksi merupakan
fungsi efektivitas prosedur audit dan penerapannya oleh auditor. Risiko ini
timbul sebagian karena ketidakpastian yang ada pada waktu auditor tidak
memeriksa 100% saldo akun atau golongan transaksi, dan sebagian lagi karena
ketidakpastian lain yang ada, walaupun saldo akun atau golongan transaksi
tersebut telah diperiksa 100%. Ketidakpastian lain semacam itu bisa timbul
karena auditor mungkin memilih suatu prosedur audit yang tidak sesuai,
menerapkan secara keliru prosedur yang semestinya, atau menafsirkan secara
keliru hasil audit. Ketidakpastian seperti ini dapat dikurangi sampai pada
tingkat yang dapat diabaikan melalui perencanaan dan supervisi memadai serta
pelaksanaan praktek audit yang sesuai dengan standar pengendalian mutu.
|
|
C.
|
Perhitungan
Resiko
|
Seperti yang dijelaskan dalam SPAP
PSA seksi 312 para. 28 bahwa risiko bawaan dan risiko pengendalian berbeda
dengan risiko deteksi. Adapun risiko bawaan dan risiko pengendalian tetap
ada, terlepas dari dilakukan atau tidaknya audit atas laporan keuangan,
sedangkan risiko deteksi berhubungan dengan prosedur audit dan dapat diubah
oleh keputusan auditor itu sendiri. Risiko deteksi mempunyai hubungan yang
terbalik dengan risiko bawaan dan risiko pengendalian. Semakin kecil risiko
bawaan dan risiko pengendalian yang diyakini oleh auditor, semakin besar
risiko deteksi yang dapat diterima. Sebaliknya, semakin besar adanya risiko
bawaan dan risiko pengendalian yang diyakini oleh auditor, semakin kecil
tingkat risiko deteksi yang dapat diterima. Atau dengan rumus dapat
dijabarkan seperti berikut : AR (Audit Risk) = IR X CR X DR
|
|
Referensi
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar